FP Diseminasikan Program KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan guna meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan masyarakat dalam upaya memberi pendidikan pelengkap bagi mahasiswa. KKN juga sekaligus membantu masyarakat melancarkan pembangunan di lokasi KKN dilaksanakan.
Demikian ungkap Ketua Unit Pengelola KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Agr. Sc. Rahayu, SP, MP. dalam kegiatan diseminasi program KKN, Rabu (15/5), di Fakultas Pertanian UNS.
Rahayu menjelaskan, setidaknya ada tiga unsur pilar penting yang terdapat dalam pelaksanaan KKN, meliputi: Sebagai kegiatan yang bermuatan pendidikan,penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Muatan pendidikan yang ada dalam KKN membawa mahasiswa untuk berkenalan secara langsung dengan masyarakat dan permasalahannya serta membantu mencari solusi dengan pendekatan interdisipliner.
Selain itu, didukung pula dengan muatan penelitian yang mengajak mahasiswa mampu memahami dan menganalisis potensi masyarakat sehingga mampu memberikan sumbangan pemikiran kritis atas solusinya.
Sementara, lanjut Rahayu, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, KKN menjadi wahana implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni bagi pemecahan masalah dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, KKN dapat dimaknai sebagai bentuk pengintegrasian intrakurikuler pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara interdisipliner.
Dalam kesempatan yang sama, Rahayu juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan KKN di UNS memiliki dua desain model (tematik), antara lain: desain model KKN Tematik berbasis Lokasi yang dilaksanakan terutama berdasarkan tema-tema dan lokasi yang ditetapkan oleh UP-KKN. Model ini juga mengacu pada potensi sumber daya dan masalah yang dihadapi masyarakat.
Lantas, desain Model KKN Tematik berbasis Kemitraan. Model ini didasarkan pada tema-tema dan lokasi yang diusulkan pihak mitra, dosen pembimbing lapangan maupun mahasiswa. Didasarkan pada kompetensi mahasiswa dan kebutuhan masyarakat bekerjasama dengan mitra dengan pendekatan multidisipliner dan interdisipliner.
KKN diselenggarakan selama 6 minggu dengan rincian: 1 minggu untuk persiapan, sosialisasi, dan koordinasi; 4 minggu untuk pelaksanaan kegiatan; dan 1 minggu untuk monitoring, evaluasi, dan penilaian. KKN dilaksanakan secara reguler sepanjang semester menyesuaikan dengan program P2M dosen pembimbing lapangan dan kerjasama dosen pembimbing lapangan – mitra. Sedangkan, syarat peserta KKN adalah mahasiswa yang telah menempuh minimal 110 SKS dan dimulai untuk angkatan tahun 2011. [Humas FP UNS]