Ujian Tulis SNMPTN Libatkan 1.894 Pengawas

Ketua Panitia Lokal 44 SNMPTN Prof. Dr. Sutarno, M.Sc. Ph.D. mengatakan pihaknya telah siap melaksanakan ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Selasa dan Rabu (12-13/6/2012). Ujian tulis kali ini diikuti 18.740 calon mahasiswa dengan melibatkan 1.894 pengawas yang terdiri dari unsur dosen dan guru. Demikian ia sampaikan dalam konferensi pers, Senin (11/6/2012) siang, di ruang sidang rektor Gedung Rektorat UNS.

Peserta disebar di 49 titik lokasi ujian tulis di wilayah eks-karesidenan Surakarta dengan jumlah ruangan sebanyak 497 ruang baik sekolah maupun universitas. Dari 18.740 calon mahasiswa, peminat IPC berjumlah 3.982, IPA sebanyak 6648, dan IPS dengan jumlah 8.110. Ujian tulis juga diikuti peserta beasiswa Bidik Misi sebanyak 1.913 calon mahasiswa.

Sutarno berpesan kepada para peserta agar menyiapkan diri sebaik mungkin dan tidak mudah percaya pada isu soal kebocoran soal atau jawaban. “Para calon mahasiswa diminta agar menyiapkan diri dengan baik. Tidak usah percaya isu adanya bocoran dan membawa kartu peserta serta menunjukkan foto copy ijazah atau sejenisnya kepada pengawas,” ungkapnya.

Pada pelaksanaan ujian tulis SNMPTN kali ini diikuti sebanyak 5 orang peserta disabilitas dengan rincian: 4 orang tunanetra dengan tempat ujian di SMK N 5 Surakarta dan SMK N 2 Surakarta serta 1 orang tunarungu di SMK N 4 Surakarta.

Sutarno menambahkan, daya tampung UNS pada ujian tulis tahun ini sebanyak 5920 mahasiswa. Selain itu, UNS masih mengadakan Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB PT) pada tanggal 22 Juli 2012 dan jalur Swadana bagi peserta yang tidak lolos SNMPTN. UMB PT akan menampung sejumlah mahasiswa untuk program studi (prodi) Pendidikan Teknik Informasi dan Komputer sebanyak 100 mahasiswa dan prodi Hubungan Internasional (HI) sebanyak 50 mahasiswa.

Pembantu Rektor I UNS itu menerangkan bahwa jumlah peserta ujian tulis SNMPTN tahun ini mengalami peningkatan sekitar 14 persen dibanding tahun sebelumnya. “Peningkatan itu bisa jadi disebabkan oleh penambahan kuota beasiswa Bidik Misi sebesar 40.000,” jelas Sutarno. (red-uns.ac.id)