Lomba Kreasi dan Workshop Wayang Jawa

Mahasiswa angkatan 2009 yang mengambil mata kuliah spesialisasi Public Relations 2 Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNS yang tergabung dalam OMAH ORGANIZER menyelenggarakan Lomba Kreasi dan Workshop Wayang Jawa dengan tema “Wayang Dalam Kreasi Tunas Bangsa” yang dirangkai dalam bentuk kegiatan :

  1. Lomba Mewarnai Sketsa Wayang, ini merupakan ajang kompetisi pengetahuan dan keterampilan dalam bidang mewarnai wayang dikalangan anak-anak berusia 9 – 11 tahun se Surakarta dengan tema “Warna Warni Wayangku”. dengan aturan main setiap peserta akan diberi sketsa gambar wayang dan diberi waktu 2 jam untuk mewarnainya.
  2. Lomba Menggambar Wayang, dengan tema Wayang Diatas Kertas, untuk anak-anak usia 12-14 tahun.
  3. Lomba Desain Poster Wayang, dengan tema “Wayang, Kearifan Lokal untuk Anak Cucu Kita” yang diberi waktu mulai 1-25 Mei 2012, dan dikumpulkan pada tanggal 1 dan 2 Juni ke panitia.
  4. Workshop Wayang, dengan tema Refleksi Kearifan Lokal dalam Belenggu Modernitas yang akan diisi oleh 3 pembicara yang berkompeten dalam pewayangan.

Diadakan pada hari Minggu, 3 Juni 2012 di Taman Balekambang mulai pukul 08.00 -12.00 WIB, Penjurian lomba mewarnai dan menggambar akan dilakukan oleh juri yang sama sedangkan Lomba poster  dinilai oleh juri yang berbeda. Selama acara akan dipamerkan poster-poster dari para peserta lomba poster wayang.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh perkem-bangan jaman dan globalisasi yang masuk ke Indonesia telah sedikit menggeser budaya bangsa sendiri yang seolah-olah tertekan dan tertelan arus globalisasi. Kebudayaan asli seperti wayang seolah-olah punah karena tidak dilestarikan keberadaannya. Padahal Wayang adalah salah satu seni budaya Indonesia yang paling popular di Indonesia dibandingkan dengan karya seni budaya lain. Kesenian wayang ini berkembang terus menerus dari masa ke masa yang dapat dijadikan sebagai  media penerangan, dakwah, pendidikan, pemahaman filsafat, hiburan dan bahkan kritik sosial. Dunia mengakui wayang sebagai master piece (master perdamaian) karya budaya bangsa Indonesia yang mendapat predikat “The Oral And Intangible World Heritage of Humanity oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui UNESCO.

Menurut Ketua Panitia, Essa Rahayuningtyas, kegiatan ini bertujuan mengenalkan kembali wayang, meningkatkan rasa cinta, serta mengembangkan pengetahuan dan keahlian generasi muda terhadap dunia pewayangan serta meningkatkan rasa memiliki terhadap wayang itu sendiri.   [FISIP UNS]