LPPM UNS Kelola Agrowisata Durian di Gunungpati
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS Darsono bersama sejumlah pakar lintas disiplin melakukan observasi lapangan untuk pengembangan kawasan melalui berbagai pendekatan ilmu, Sabtu (24/1). Di kebun warisan keluarga Djauhari seluas lebih dari 40 hektar yang dikelola oleh Murwati yang beralamat di Dusun Kuripan, Gunungpati, Semarang, LPPM UNS menguji coba bibit durian kualitas unggul bersertifikat.
“Kawasan Mijen (nama kecamatan di Semarang-red) ini, meskipun wilayah perkotaan namun masih relatif hijau dan termasuk kawasan perawan. Kita berharap, di kawasan seperti ini dapat berkembang sebagai kebun plasma nutfah. LPPM UNS akan mengembangkan program hilirisasi penelitian dan riset yang langsung bisa dirasakan masyarakat di tempat ini,” ungkap Darsono.
Endang Yuniastuti yang pertama kali menemukan kawasan potensial tersebut hampir lima tahun lalu, mengungkapkan bahwa di Mijen terdapat banyak pohon durian dengan buah besar namun rasanya seperti singkong. Menurut dia, kawasan tersebut memang cocok untuk pengembangan budi daya buah-buahan, khususnya durian, dengan cara mengganti pohon durian berusia puluhan tahun di kebun masyarakat dengan pohon yang berkualitas bagus. Di kawasan ini juga tertanam aneka jenis durian, seperti durian petruk, bagong, sunan, dan otong.
Dalam upaya peremajaan tanaman durian tersebut, lanjut Endang, dia menguji coba berbagai varietas, seperti matahari, sunan, otong yang mirip montong Thailand, durian petruk, dan durian hasil pemuliaan tanaman lainnya. Bahkan tim peneliti yang dipimpin Endang juga sedang mengembangkan varietas durian yang berkualitas lebih tinggi yang akan dinamakan durian semar karena daging buahnya yang gemuk. Di lain sisi, semar yang bisa juga diartikan sebagai sebelas maret. [Humas LPPM]