TOT Multiplier Produksi Bersih dan Warna Alam, Kerjasama UNS dan CBI (Clean Batik Initiative)
Panitia Dies Natalis ke-37 Universitas Sebelas Maret bekerjasama dengan Clean Batik Initiative (CBI) telah menyelenggarakan TOT Multiplier Produksi Bersih dan Warna Alam selama tiga hari dimulai pada tanggal 5 s.d 7 Pebruari 2013. Pelatihan dilaksanakan di Ruang Sidang II Gedung C FMIPA UNS diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari pengusaha IKM Batik, Pejabat pemerintah, pendamping IKM dan dosen.
Pada laporannya, Ketua Panitia Penyelenggara Dra. Dewi Kusuma Wardani, M.Si menyatakan bahwa tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk mengenalkan sekaligus menggalakkan penggunaan pewarna alam untuk industri batik, karena disamping ramah lingkungan juga murah dengan ketersediaan bahan yang cukup melimpah. Diharapkan setelah pelatihan, para peserta bisa menularkan ilmunya sekaligus melakukan pendampingan kepada IKM batik yang tersebar di Surakarta dan sekitarnya.
Sementara itu Dewan Riset Kota Surakarta, Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc (Hons), Ph.D menyambut baik diadakannya pelatihan ini. “Batik sebagai budaya asli Indonesia yang memiliki nilai seni yang tinggi telah berkembang cukup pesat. Namun sayangnya, pertumbuhan pesat di industri batik ini memiliki implikasi negatif terhadap lingkungan akibat pencemaran-pencemaran yang ditimbulkannya. Untuk itu, pelatihan semacam ini (penggunaan pewarna alam) sangat diperlukan.” demikian salah satu petikan sambutan yang disampaikan oleh Prof. Ari.
Acara TOT Multiplier Produksi Bersih dan Warna Alam ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. selaku ketua panitia Dies Natalis ke-37 UNS
Pada hari kedua peserta dibagi menjadi dua kelompok dan melakukan kunjungan ke IKM Batik yang ada di Sragen, masing-masing berkunjung ke IKM Batik Dewi Ratih dan Dewi Arum untuk mengetahui proses pembuatan batik dimana kedua IKM tersebut telah menerapkan penggunaan pewarna alam dalam produksinya. Setelah kunjungan, masing-masing kelompok mempresentasikan apa yang telah didapatkan di tempat kedua IKM tersebut.
Sementara itu pada hari ketiga, peserta pelatihan diajak langsung untuk mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan, baik di kelas maupun ketika kunjungan ke IKM Batik. Praktek langsung berupa pewarnaan dan pelorotan, didampingi oleh dua instruktur dari CBI masing-masing Helmi Kurniawan, S.T., MBA dan Muh. Iqbal, S.T.
Guna mewujudkan produksi batik yang berkelanjutan serta mempromosikan penerapan produksi batik yang lebih ramah lingkungan, EKONID melalui program Prakarsa Batik Bersih (Clean Batik Initiative/CBI; 2010 – 2013) membeikan bantuan dan pendampingan teknis bagi IKM Batikdengan dukungan teknis penuh dari Pusat Produksi Batik Nasional (PPBN). Program hibah ini didanai bersama dengan Komisi Uni Eropa. [Humas F MIPA UNS]