Pemkot Solo Harapkan Dukungan Akademisi
Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengharapkan dukungan akademisi khususnya di Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan di kota Solo. Kontribusi itu bisa dilakukan misalnya dalam bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Demikian dikatakan Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo di sela-sela Seminar Nasional dan Call for Papers “Riset Ekonomi dan Bisnis Inklusif” yang digelar Fakultas Ekonomi (FE) UNS di Kusuma Sahid Prince Hotel, Kamis (30/5). Menurut Achmad Purnomo, paling tidak keadaan di Solo bisa dijadikan objek penelitian bagi mahasiswa UNS sekaligus menjadi objek penelitian bagi lembaga pengabdian yang ada FE UNS khususnya dalam masalah ekonomi. “Salah satunya adalah tentang pasar tradisional dan pasar modern yang harapannya bisa saling sinergi, saling mengisi, dua-duanya dirasakan bermanfaat dan bisa memajukan kota Solo,” kata Purnomo.
Dia menjelaskan, pemkot Surakarta telah membangun sebanyak 43 pasar tradisional. Jumlah itu rencananya masih ditambah 5 pasar lagi yang akan dibangun pada 2013 dan 2014. Pasar itu didesain bisa menjadi tempat para pelaku UMKM berkiprah.
Namun, pada perkembangannya ditemui sejumlah kendala. Di pasar yang baru, para pedagang yang menghuni lantai 2 mengeluhkan barang dagangannya tidak laku karena sepinya calon pembeli. Lantas, banyak dari mereka yang kembali berjualan di tepi jalan.
“Ada banyak faktor, bisa jadi pedagang tidak menggunakan prinsip-prinsip wirausaha yang baik, kualitas barangnya tidak bagus, tidak menerapkan senyum salam sapa, cara menawarkannya tidak bagus. Sementara pembeli inginnya yang praktis. Nah, ini kita harapkan dari FE UNS untuk bahan penelitian. Mungkin bisa penataran bagi pedagang mengenai cara menjualnya atau bisa juga yang lain,” jelas Purnomo.
Ia juga menambahkan, penelitian bisa juga perihal bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat, misalnya: kesadaran membuang sampah, merawat taman di rumah masing-masing, kesadaran membeli untuk menolong sesama di pasar tradisional, dan sebagainya. “Kalau kita kesadarannya meningkat barangkali mudah sekali untuk melaksanakan program,” imbuh Purnomo.
Menanggapi pernyataan Wawali Achmad Purnomo, Dekan FE UNS Dr. Wisnu Untoro, MS, menyatakan akan menindaklanjuti. “Jadi di FE atau UNS pada umumnya ada kewajiban bagi dosen untuk melakukan penelitian 1 tahun sekali. Ini yang akan kita arahkan nanti bahwa yang akan diteliti itu adalah Solo, yang meliputi peneliti: pasar tradisional, kehidupan UMKM, dan sebagainya. Nanti kami akan integrasikan sehingga penelitian itu akan mengarah kepada pembangunan kota Surakarta,”
ujar Wisnu Untoro.
Di samping permasalahan ekonomi, lanjut Wisnu, pihaknya juga akan mengajak fakultas lain utamanya dalam hal pendidikan karakter, dan sebagainya. “Karakter bukan hanya karakter insan akademisi tapi juga masyarakat. Selain penelitian, kami juga melakukan pengabdian kepada masyarakat. Nanti akan kita arahkan untuk kota Surakarta. Artinya, kita harus memikirkan keadaan sekitar kita. Maka itu, kita memiliki filosofi knowledge for prosperity. Artinya, pengeta-huan bukan untuk pengetahuan mela- inkan untuk kesejahteraan. Dan saat ini yang terdekat itu Surakarta,” pungkas Wisnu. [red-uns.ac.id]