Batik Rina Juarai Lomba Desain

Motif Racikan Batik karya Rina Pandan Sari meraih juara I Lomba Desain Motif Batik Kategori Sandang yang dihelat Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti pada 15-17 Juli. Dalam motif ini mahasiswa semester VIII program studi (prodi) Kriya Seni/Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS) itu mengisahkan tentang proses pembuatan batik tulis hingga siap untuk dipakai.

“Namanya motif Racikan Batik Tulis. Saya menggambarkan tahap pembuatan batik tulis mulai dari awal hingga selesai dan siap dikenakan. Daerah tempat tinggal saya menjadi inspirasi untuk membuat motif itu. Jadi saya gambarkan daerah pedesaan yang asri dengan pohon-pohon jati, dan aktivitas pengrajin batik tulis dalam membatik,” ujar Rina ketika ditemui di kantor Humas UNS, Selasa (23/7).

Inspirasi motif batik rancangan Rina itu berasal dari dalam lingkungan tempat ia tumbuh sejak kecil. Daerah Jembangan, Plupuh, Sragen tempatnya tumbuh merupakan salah satu sentra pengrajin batik di Sragen. Ibunya pun seorang perajin batik. Maka tak heran Rina begitu piawasi membatik.

Rina menghabiskan waktu satu minggu penuh untuk menyelesaikan batik tulisnya. Ia membuat dua batik, yang satu ia kirimkan untuk perlombaan sementara yang lainnya ia simpan sebagai koleksi pribadi. Untuk pembuatan batik itu, Rina menghabiskan dana sebesar Rp 100 ribu.

Proses pembuatan batik Rina ini hampir sama dengan pembuatan batik pada umumnya. Pertama, ia melakukan mordanting. Dalam proses ini dilakukan perebusan kain dengan garam logam atau tawas untuk menghilangkan kotoran yang tertinggal dari proses penenunan. Kemudian ia mendesain pola dengan pensil dan membatik dengan canthing. Setelah proses membatik selesai, ia melakukan pewarnaan dan penguncian warna. Untuk pewarnaan, gadis asal Sragen itu menggunakan pewarna alami dari daun jati, talok, dan kayu tinggi karena lebih ramah lingkungan. Sedangkan untuk penguncian warna ia menggunakan tawas atau tunjung. Terakhir, ia melakukan proses pelorotan dan pencucian.

Saat ini motif batik rancangan Rina sedang dalam proses dipatenkan.Ia pun berharap generasi muda terpacu untuk mencintai dan melestarikan batik sebagai budaya bangsa. “Beritahu generasi muda mengenai batik tulis karena secara tradisional batik tulis sudah hampir terlupakan,” pungkasnya.[red-uns.ac.id]