ALAT DETEKTOR GEMPA KARYA MAHASISWA FT UNS JUARA KOMPETISI NASIONAL RANCANG BANGUN 2010
Bertempat di Universitas Udayana Denpasar, Bali pada akhir bulan Oktober 2010 telah digelar “Kompetisi Rancang Bangun 2010 Tingkat Nasional”. Hasil yang sangat membanggakan adalah 3 (tiga) mahasiswa FakultasTeknik UNS berhasil menjuarai kompetisi tersebut. Awalnya ide itu muncul ketika mereka mengikuti kuliah rekayasa gempa, ditambah keprihatinan dengan banyaknya gempa bumi yang muncul karena lokasi Indonesia berada di kepungan gunung berapi dan lempengan bumi yang rawan gempa. Saat mereka dijagokan maju mengikuti lomba rancang bangun itu, muncul ide membuat alat detektor gempa bumi. Alat tersebut dilengkapi dengan sirine yang akan berbunyi nyaring karena goncangan yang terjadi.
Rancang alatnya sangat sederhana dan dibuat dengan bahan murah, hanya rangkaian sirine yang dihubungkan dengan bandul besi yang akan bergerak pendulumnya, sehingga mematikan arus listrik dan ditangkap sensor, akibatnya sirine berbunyi. Alat sederhana ini bisa dipasang di gedung bertingkat tinggi dan sekecil apapun gempa, pendulum pada bandul akan bergerak, gempa skala kecil sampai besar akan terdeteksi oleh alat tersebut. Harapannya rancang bangun alat tersebut segera dipatenkan, dan meminta bantuan universitas agar segera mendaftarkan ke Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Menurut Kukuh Wibawa, salah satu pencipta alat tersebut, karya tersebut asli dan betul-betul baru pertama ditemukan. Mereka melihat nilai tambah dari alat yang sangat sederhana yang bisa menjadi early warning (peringatan dini) jika terjadi gempa bumi, sebab sampai sekarang belum ada ilmuwan yang meramalkan kapan gempa akan tejadi.
(Fakultas Teknik UNS).