UNS Luncurkan Prodi Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS kini memiliki program studi (prodi) Farmasi untuk jenjang S-1. Pembukaan prodi ini sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor 209/E/O/2013 tertanggal 22 Mei 2013.
Dekan FMIPA UNS Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc.(Hons), Ph.D. mengatakan, peran farmasi telah mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam dua dekade terakhir dengan berkembangnya ruang lingkup pelayanan kefarmasian. “Profesi farmasi saat ini yang didasarkan pada filosofi ‘Pharmaceutical Care’ atau diterjemahkan sebagai ‘asuhan kefarmasian’ merupakan proses kolaboratif yang bertujuan mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan,” kata Dekan MIPA dalam konferensi pers yang digelar di gedung Rektorat, Rabu (29/5).
Ari Handono menggambarkan, kebutuhan tenaga farmasis untuk rumah sakit umum dan daerah saat ini tergolong tinggi. Pada tahun 2011, kebutuhan tenaga farmasis mencapai 3.038 orang dan masih kurang sebanyak 1.619 orang. Diprediksi, pada tahun 2025 Indonesia masih mengalami kekurangan sebanyak 1.472 tenaga farmasis. Jumlah itu belum termasuk kebutuhan tenaga farmasis untuk rumah sakit TNI. Diperkirakan, rumah sakit TNI membutuhkan sebanyak 602 tenaga farmasis pada tahun 2019.
Dengan adanya prodi Farmasi, UNS kini memiliki sebanyak 55 prodi jenjang S-1. Pada peride pertamanya, Farmasi memiliki kuota sebanyak 50 kursi dengan rincian: 30 kursi pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan 20 kursi untuk jalur Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT). [red.uns.ac.id]