Pemulangan Naskah Kuno Terhambat
Upaya pemulangan ribuan naskah manuskrip kuno yang ada di Belanda oleh Institut Javanologi Lembaga Penelitiaan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) terhambat. Pasalnya, gedung yang sedianya digunakan untuk menyimpan naskah belum dibangun.
Kepala Institut Javanologi UNS LPPM UNS Sahid Teguh Widodo menjelaskan, gedung itu rencananya dibangun di atas areal seluas 3.500 meter persegi menelan dana sebesar Rp 35 miliar. Fasiltas yang dimiliki gedung itu, antara lain: Air Conditioner (AC) yang menyala selama 24 jam dengan tempertaur khusus, microfilm reader, dan microfilm printer.
Tidak adanya gedung tempat menyimpan naskah kuno tersebut dikhawatirkan justru akan merusak naskah. Untuk itu, Sahid berharap agar pembangunan gedung itu bisa segera dimulai dan selesai tahun 2013 ini. “Pemerintah Belanda menyaratkan harus ada fasilitas itu dan kita berusaha untuk membangun fasilitas,” kata Sahid saat dihubungi wartawan Senin (13/5).
Selain gedung, Sahid juga mengungkapkan perlunya ketercukupan sumber daya manusia (SDM) untuk merawat dan melestarikan naskah manuskrip kuno itu. Jumlahnya sendiri disesuaikan dengan jumlah naskah. Sahid mengakui pihaknya baru memiliki sekitar 1-2 filolog.
Secara terpisah, Rektor UNS Ravik Karsidi menyatakan dukungannya terhadap upaya yang dilakukan Institut Javanologi. Rektor berencana segera memasukkan upaya ini ke dalam kegiatan kebudayaan yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebab, Kemendikbud pada 2013 ini berencana menggelontorkan dana sebesar Rp 250juta kepada 50 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta untuk mendukung kegiatan kebudayaan. [red.uns.ac.id]