Bussiness Plan Mahasiswa Dihargai 25 Juta
Bussiness plan mahasiswa untuk program kewirausahaan yang telah berhasil dengan baik sesuai dengan standar DIKTI akan mendapatkan hibah sebesar Rp 25 juta. “Mahasiswa yang berhasil memberikan bussiness plan yang baik sesuai standar DIKTI akan mendapatkan dana sebesar Rp 25 Juta. Itu bukan kredit, melainkan hibah,” kata Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) RI Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA di acara Pembukaan Peningkatan Standar Kompetensi Konsultan Pendamping LPB/BDS-P dan Sosialisasi Kur Serta Gerakan Kewirausahaan Nasional di Gedung Auditorium UNS, Rabu (13/3). Dana sebesar itu merupakan salah satu bukti dari komitmen negara dalam menggerakkan kewirausahaan nasional.
Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan program pembiayaan untuk UKM dengan nama kredit usaha rakyat. Dikatakan oleh Sjarifuddin Hasan, kredit usaha rakyat ini merupakan program prioritas utama negara. Bunga kredit ini tergolong murah, yaitu 0,95% per bulan flat selama setahun, dibandingkan dengan kredit serupa di negara lain, misal Bangladesh yang dapat mencapai 22-23% per bulan flat selama setahun. Kredit ini juga dijamin oleh pemerintah, jadi para pengusaha tidak perlu khawatir bila terjadi kendala atau kegagalan dalam berusaha.
Bukti keberhasilan UKM ini dapat dilihat dari pembiayaan kredit usaha rakyat yang selalu over target setiap tahunnya. “Sejak tahun 2007, target pemerintah selalu terlewati. Tahun kemarin ditargetkan sebesar Rp 23 miliar, akan tetapi yang disalurkan naik sebesar Rp 33,6 miliar. Untuk tahun ini pemerintah menargetkan sebesar Rp 30 triliun sampai Rp 35 miliar,” ujarnya. Hingga kini di Indonesia telah tercatat terdapat 52 juta pengusahan UKM, dengan 80%-nya adalah pengusaha mikro.
Pemerintah menargetkan untuk meningkatkan rasio wirausaha nasional hingga sebesar 2%. “Memang itu baru angka minimum bagi suatu negara yang memiliki pertumbuhan kewirausahaan yang luar biasa. Tapi itu baik untuk langkah awal Indonesia, terlebih tahun kemarin sudah mencapai 0,618%,” jelas menteri. Ia optimis angka tersebut dapat dicapai pada 2014 nanti. “Di Indonesia semuanya tersedia, baik sumber daya alamnya, sumber daya manusianya, dan pasar Indonesia yang sangat besar. Terlebih pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 lalu mencapai 6,3%. Ini semua merupakan peluang yang besar yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Saya berharap nantinya wirausahawan dapat menjadi market leader,” tambah dia.
Ia pun mengapresiasi kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah untuk pencapaiannya saat ini. “Saya memberikan apresiasi tinggi para pengusaha mikro dan menengah. Untuk itu kita harus tingkatkan kembali agar semakin tinggi dan eksistensinya pun semakin tinggi,” tuturnya. Hingga saat ini, UKM telah memberikan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia, pengurangan angka pengangguran, serta penurunan angka kemiskinan, yaitu sebesar 97%, 6,1%, dan 11,% secara berurutan.
“Saya menyadari ini semua berkat para pelaku usaha dan Lembaga Pendamping Bisnis (LPB) yang telah berkontribusi terhadap peningkatan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan,” ungkapnya. Ia pun mengingatkan para konsultan pendamping agar tidak melupakan misinya untuk mendorong para stakeholder, khususnya mahasiswa, untuk mengisi para pelaku usaha UKM serta menjadi wirausaha. Pula agar para pengusaha UKM naik kelas menjadi pengusaha nasional maupun internasional, yaitu dengan pendampingan dari hulu ke hilir, baik dari akses pembiayaan maupun proses produksinya sehingga barang tersebut dapat memiliki nilai tambah dan berkualitas. “Saudara-saudara harus berkomunikasi secara simpel dan sederhana, tak lupa agar melakukan pendampingan setiap saat, tanpa lengah.”
Sebagai penutup, Sjarifuddin Hasan pun menghimbau para mahasiswa untuk tidak melewatkan kesempatan ini. “Jangan sia-siakan kesempatan ini! Mungkin tahun ini baru menjadi wirausahawan pemula, tetapi pada 10 tahun mendatang bisa menjadi wirausahawan nasional bahkan internasional,” pungkas dia di depan para mahasiswa. [red-uns.ac.id]