Pertamina Gandeng Mahasiswa Terkait Persoalan Energi Bangsa

Pertamina siap melibatkan dan menyerap aspirasi mahasiswa terkait persoalan eneregi bangsa. Upaya itu ditempuh Pertamina dengan sharing ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia melalui program Pertamina Mengajar.

Gunung Sardjono Hadi, Senior Vice President Shared Service PT Pertamina, berkata bahwa melalui program Pertamina Mengajar pihaknya ingin berbagi dengan para mahasiswa terkait pelbagai persoalan Pertamina. “Tidak menutup kemungkinan mahasiswa memiliki ide atau aspirasi yang bisa jadi solusi atas persoalan Pertamina,” kata Gunung saat dijumpai wartawan di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), belum lama ini.

Dengan begitu, menurut Gunung, Pertamina dan mahasiswa bisa saling bertukar informasi terkait persoalan Pertamina. Pemahaman mahasiswa terkait persoalan Pertamina itu menjadi lebih dalam tidak hanya di permukaan saja. Seperti persoalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), konversi minyak ke gas, pengendalian BBM bersubsidi, dan persoalan lainnya.

“Semisal kita pernah membangun pipa di daerah Aceh. Dalam pembangunan itu kita libatkan perguruan tinggi setempat, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Syiah Kuala untuk kajiannya. Mungkin berbeda di daerah lain dengan melibatkan PT lain,” kata Gunung.

Program Pertamina Mengajar diselenggarakan di perguruan tinggi dan sekolah pada jenjang SMA. Program ini digelar guna menyambut HUT Pertamina ke-56 yang jatuh pada 10 Desember. Di UNS, Pertamina Mengajar diikuti oleh 1.320 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.

Sementara, Rektor UNS Ravik Karsidi memberikan apresiasi atas program Pertamina Mengajar bagi mahasiswa beasiswa Bidikmisi. Melalui Pertamina Mengajar, menurut Ravik, mahasiswa dilatih kritis terhadap persoalan bangsa. “Jadi, mahasiswa bisa melihat Indonesia ke depan seperti apa dan mereka siap untuk itu,” kata Ravik. [red-uns.ac.id]