Tahun Depan UNS Pasang CCTV

Universitas Sebelas Maret (UNS) berrencana memasang kamera CCTV menyusul raibnya dua sepeda motor di lingkungan kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Kentingan, Minggu (10/11).

Peristiwa pencurian bermula saat dua orang mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS memarkirkan motor mereka di halaman gedung C kampus FKIP UNS. AF, 19, salah satu korban yang enggan disebutkan namanya, berkata bahwa ia memarkirkan sepeda motor Honda Beat warna putih miliknya pada pukul 9.30. Saat itu, Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi (Himanomi) tengah menggelar sebuah kegiatan di kampus.

Pada pukul 11.00, AF ke kamar mandi dan mendapati motornya masih terparkir seperti semula. Lalu, pada pukul 12.30 saat henda pulang, AF terkejut motor keluaran Desember 2012 miliknya sudah tidak ada di tempat. As pulang, sudah nggak ada motor saya dan motor teman saya yang parkir jejeran (bersebelahan) dengan saya,” ujar AF.

Mengetahui motornya raib, AF melapor ke petugas satpam. Oleh satpam, laporan mahasiswi asal madiun ini diteruskan ke kepolisian.

Menurut penuturan AF, ada beberapa motor lain yang parkir di sekitar gedung C FKIP diduga akan dicuri. Pasalnya, slot kunci beberapa sepeda motor ditemukan dalam kondisi rusak. Bahkan, satu unit sepeda motor terpaksa diangkut menggunakan pick up karena slot kontak mengalami rusak parah.

Menanggapi kejadian tersebut, Rektor UNS Ravik Karsidi berkata bahwa pihaknya akan meningkatkan sistem keamanan UNS. Salah satunya dengan pengadaan kamera CCTV pada tahun 2014. Nanti akan ada CCTV. Ini juga salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan. CCTV tidak hanya untuk tempat parkir tetapi juga ada di kelas-kelas. Jadi bisa memantau kuliah sampai jam berapa,” kata Ravik.

Rektor mengatakan, pihaknya juga telah membenahi sistem keamanan dengan membentuk sektorisasi petugas keamanan. Sebagai contoh, wilayah 1 dengan cakupan area meliputi rumah dinas rektor, gedung Pusdiklat, Rektorat, Auditorium, Laboratorium Pusat MIPA , dan kampus Hiperkes, Panggung, Jebres. Sementara wilayah 2, terdiri atas Fakultas Teknik, UPT P2B, Kopma, dan seterusnya. “Sektorisasi ini mempermudah koordinasi antarpetugas. Dulu kan dewe-dewe. Sekarang terkoordinasi sentral di sini. Jadi lapornya cepat, ditanggapi juga cepat,” tutur dia.

Secara terpisah, Pembantu Rektor II UNS Jamal Wiwoho menuturkan, perlu ada sinergi antara petugas keamanan dan mahasiswa untuk mewujudkan situasi kampus yang kondusif. Mahasiswa harus aktif mendukung kebijakan kampus serta melakukan tindakan antisipatif guna meminimalisasi terjadinya potensi kriminalitas.

“Contoh sederhana saja, helm bisa dititipkan atau dikunci di motor. Jangan ditaruh begitu saja jika khawatir helm akan hilang. Jadi niat untuk mencuri bisa dieliminasi,” tuturnya.

Guru Besar Fakultas Hukum UNS itu berujar bahwa ke depan, tidak menutup kemungkinan bakal diterapkan tiket kendaraan bermotor serta pengecekan STNK. Rencananya, kampus akan menerbitkan kartu identitas kendaraan untuk mahasiswa, dosen, dan karyawan.[Red-uns.ac.id]