UNS Kembangkan Hutan Pendidikan

Sebagai wujud nyata implementasi green campus, Universitas Sebelas Maret (UNS) kembangkan hutan pendidikan. Hutan ini pun sekaligus menjadi dukungan UNS terhadap gerakan menanam 1 milyar pohon oleh pemerintah.

Hutan seluas lebih dari 40 hektar itu tersebar di beberapa daerah, di antaranya: 23 hektar di Wonoeemar, Boyolali; 10 hektar di Wonogiri, dan 7,5 hektar di Karanganyar. “Yang di Wonogiri sudah kita bicarakan dengan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS),” kata Dekan Fakultas Pertanian (FP) UNS Bambang Pujiasmanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/11).

Menurut Bambang, FP  dijadikan pilot project pengembangan Hutan Pendidikan karena memang linier dengan bidang lingkungan. Setelah itu, disusul ke beberapa fakultas lain di UNS. “Di FP, kita sudah wajibkan kepada setiap mahasiswa baru agar membawa satu pohon untuk ditanam. One student one tree. Ini sudah dimulai sejak mahasiswa mahasiswa baru kemarin dan terkumpul 740 pohon. Ke depan, akan dikembangkan ke jurusan lain seperti: Pendidikan Biologi di FKIP dan jurusan Biologi di MIPA,” tutur dia.

Selain di UNS, Bambang berujar bahwa bibit pohon juga akan ditanam di salah satu sekolah dasar di Kleco, Laweyan, Solo, dengan luas areal 4.000 meter persegi. Penanaman ini dimaksudkan agar memberikan edukasi kepada generasi muda untuk mengerti pentingnya melestarikan lingkungan.

“Kita juga kembangkan ke lahan masyarakat. Tidak menutup kemungkinan pula hingga ke jalan-jalan terutama jalan desa yang bisa difungsikan untuk turus,” ujar Bambang.

Untuk mengembangkan hutan pendidikan, kata Bambang, dibutuhkan setidaknya 800 bibit pohon per hektar. Tidak sema bibit berasal dari mahasiswa. Sebagian lagi berasal dari BPDAS.

Arboretum

Tak cukup dengan Hutan Pendidikan, UNS juga turut mengembangkan Arboretum. Arboretum adalah lahan konservasi keanekaragaman hayati khusus pohon-pohon langka.

Menurut Bambang, pengembangan hutan pendidikan dan arboretum merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) empat perguruan tinggi negeri (PTN) di Jawa Tengah dengan Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi. Keempat PTN itu antara lain: UNS, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Ke depan, lanjut Bambang, pihaknya juga akan menanam pohon buah. Kendati, saat ini UNS masih fokus terhadap penanaman pohon-pohon langka. “Ke depan, kita tanam pohon buah karena konsepnya untuk biodiversitas. Ini juga untuk konservasi burung. Jadi ada keseimbangan flora dan fauna,” ucap Bambang.

Secara terpisah, Rektor UNS Ravik Karsidi berkata bahwa UNS telah melakukan beberapa kegiatan ramah lingkungan sebagai wujud nyata green campus, seperti: hemat energi dengan mendesain bangunan dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya, penggunaan biogas, daur ulang air, serta pelarangan perburuan di dalam area kampus baik ikan maupun burung,[red-uns.ac.id]