Vastenburg Harus Jadi Aset Negara
Upaya Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menjadikan benteng Vastenburg sebagai aset negara didukung oleh Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hadi Untoro Drajat. Hadi menyatakan, rekomendasi Benteng Vastenburg harus menjadi aset negara merupakan ha penting.
“Ini nilai penting yang harus kita dukung,” ujar Hadi saat menghadiri seminar nasional Pemanfaatan Benteng Vastenburg sebagai Aset Budaya, Selasa (29/10), di Universitas Sebelas Maret (UNS). Hadi berharap, Solo menjadi pelopor kota budaya yang melestarikan bangunan bersejarah demi kepentingan masyarakat.
Sementara, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, kendati menuai tentangan dari berbagai pihak, dirinya tetap memegang teguh komintmennya ntuk menjadikan Benteng Vastenburg di bawah kekuasaan negara. Bahkan, Rudy mengklaim, upaya yang dilakukannya merupakan kehendak masyarakat Solo.
Sampai kini, benteng seluas dua hektar itu telah dikunjungi setidaknya oleh 100 ribu orang dengan berbagai pergelaran yang dihelat baik seni, budaya, dan religi sebagai penariknya. Rudy memperkirakan jumlah itu akan terus bertambah mengingat Benteng Vastenburg kerap dijadikan tempat digelarnya perhelatan berskala nasional maupun internasional. “Jika sudah capai jumlah tertentu kita akan declare bahwa masyarakat Solo memang menghendaki benteng men jadi aset negara dan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau bagi mereka,” tandas Rudy.
Rudy pun sudah menggagas untuk menghelat Vastenburg Festival. Ia berpendapat, melestarikan bangunan bersejarah tidak hanya tentang unsur sejarah tetapi juga melibatkan ekonomi kreatif.
Diinformasikan, di Indonesia terdapat 437 benteng bersejarah. Sebanyak 327 diantaranya telah dikelola sebagai objek wisata. Mayoritas benteng-benteng itu berada di luar kota sehingga mudah pengelolaannya. Hal itu berkebalikan dengan Benteng Vastenburg yang berada di tengah kota Solo. Sebanyak 10 benteng dinyatakan hilang dan runtuh. Salah satu benteng yang hilang adalah benteng di Semarang yang diruntuhkan pada abad ke-18. [red-uns.ac.id]