Pembagian FSSR UNS Tunggu Ijin Dikti
Rencana pembagian Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS) menjadi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) tinggal mennunggu ijin Dirjen Dikti. Sebelumnya, usulan pembagian FSSR itu telah disetujui senat FSSR dan senat UNS.
Dekan FSSR UNS Riyadi Santosa mengungkapkan bahwa saat ini posisi sudah di Menteri Pemdayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Menpan menyatakan setuju asal Dikti juga menyutujui. “Pembukaan fakultas baru harus sepengetahuan kemenpan untuk menambah anggaran negara karena ada dekan, pembantu dekan, dan sub-sub lainnya,” kata Riyadi di kantornya, Jumat (18/10).
Riyadi menjelaskan, pembagian FSSR menjadi FIB dan FSRD telah direncanakan sejak lama. Paslanya, sejak awal pendirian UNS bidang Ilmu Bahasa dan Sastra serta Seni Rupa memang terpisah. “Sejak awal sudah ada usulan pisahkan Sastra dan Seni Rupa karena rumpun ilmu berbeda, jadi paradigma juga berbeda. Jadi lebih mudah dan lebih optimal berkembang jika dipisahkan,” ujarnya.
Tindak lanjut dari pendirian FSRD, lanjut Riyadi, pihaknya akan membangun gedung dengan empat lantai. Gedung itu direncanakan menjadi laboratorium dan workshop karena bidang seni rupa membutuhkan banyak ruang untuk praktik. Gedung akan dibangun di lahan FSSR di bagian selatan yang meliputi kantor BNI, KPRI, Koperasi Mahasiswa, dan Kantin Mbok Jum. Lalu, kantor BNI, KPRI, Kopma, dan Kantin Mbok Jum akan direlokasi ke business center di kawasan sekitar Kantor Pos UNS.
FSRD akan membawahi empat program studi (prodi), antara lain: Seni Rupa Murni, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, dan Kriya Seni/Tekstil. Sementara, FIB akan menaungi lima prodi, diantaranya: Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Sastra Arab, Sastra Daerah, dan Ilmu Sejarah.[red-uns.ac.id]