LPPM UNS Gelar Roadshow Penelitian

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS)  Prof.Dr.Ir. Darsono, M.Si, Kamis, 3 Oktober 2013 melepas rombongan  wartawan media cetak maupun elektronik dalam rangka liputan hasil kegiatan penelitian dan pengabdian LPPM UNS tahun 2013, dengan 4 (empat) tujuan  kegiatan penelitian dan pengabdian diantaranya  ke Laboratorium Pusat MIPA UNS dengan penelitian pemanfaatan Minyak Sawit dan Limbah Jagung dalan sintesis Kopolimer Cangkok Poly (urethane-urea)g-Zein (PU-g-Z) sebagai Biofoam ramah lingkungan,  dengan Ketua kelompok Riset Dr. M.Masykuri,M.Si dan Drs.Sulistyo Saputro,P.hD. Dalam Risetnya Polimer dan Komposist UNS tersebut berhasil merekayasa biofoam ramah lingkungan berbahan dasar limbah jagung, rekayasa tersebut berangkat dari penelitian untuk memproduksi bahan plastic atau polymer, polymer yang dimaksud bisa direkayasa menjadi bahan bisa plastik, bisa foam, serat atau kain dan lain lain. Penelitian ini memfokuskan pada biofoam, foam dimaksud busa yang terbuat dari bahan alam, bahan alamnya berasal dari limbah jagung dan minyak sawit, demikian dalam keteranganya Dr.Masykuri dan Dr. Sulistyo saputro, pada rombongan wartawan yang mengikuti kunjungan tersebut.

Dibagian lain kunjungan ke hasil penelitian  pada Tim Pusat Pengembangan Kewirausahaan (PPKwu) LPPM  dengan Ketua Ir. Eddy  Triharyanto dan Ir. Suryono, MP, juga berhasil merekayasa kotoran burung puyuh menjadi  alternative pakan ikan lele, hasil rekayasa pakan lele tersebut selain memiliki protein tinggi juga murah harganya, dan kotoran burung puyuh dipilih karena kandungan proteinnya yang tinggi dibandingkan kotoran ayam. Ungkap  Ir.Suryono, MP. “Kotoran burung dicampur bulu ayam dan sisa ikan asin, bulu ayam digunakan sebagai pengambang agar pakan lele dapat mengambang di air, sisa ikan asin kita gunakan untuk menambah nafsu makan ikan lele, dan pembuatannya dengan pemanfaatan limbah organik ini menggunakan perbandingan 1 : 1 :1, satu kilogram kotoran kering burung puyuh dicampur satu kilogram bulu ayam yang telah dipresto dan satu kilogram ikan asin dan semua bahan sudah dikeringkan kemudian digiling menjadi tepung dan dicampur baru diproses menjadi pellet.

Dan pada bagian lain ke PT.Wahana Handayani di desa Krikilan Masaran, dimana pada binaaan penelitian Ir. Bambang Sigit Amantao dan Isti Widowati, S.Si, dengan obyek Tanaman Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis) dengan pengolahan  buah naga menjadi minuman  berkasiat MINAGA (minuman penambah tenaga) dalam proses olahan fermentasi panjang yang menghasilkan minuman segar serta herbal, juga minuman sirup, serta pengolahan kulit menjadi manisan, kelompok tani ini berhasil sukses dikembangkan oleh Warjimin. Dan pada akhir kunjungan kegiatan penelitian ini mengunjungi pengembangan biofarmaka melalui penguatan teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi dan sediaan bahan baku industry jamu di koridor Jawa dengan lokasi di Eromoko, Wonogiri, dengan ketua peneliti Prof.Dr.Ir. Samanhudi,SP.[Humas LPPM]