Tak Penuhi Kuota, Perkuliahan Ditunda
Perkuliahan program studi Strata Tiga (S-3) Kajian Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) batal beroperasi pada semester genap Tahun Akademik 2013/2014. Sebab, hingga saat perkuliahan hendak dimulai pada September 2013 lalu, mahasiwa yang lolos seleksi untuk mengikuti perkuliahan hanya sebanyak tiga orang dari enam orang yang telah mendaftar.
Peraturan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan bahwa jumlah minimum mahasiswa yang mengikuti perkuliahan S-3 adalah sebanyak 3 orang dan maksimum 20 orang. Dengan kekurangan mahasiswa tersebut, perkuliahan S-3 Kajian Budaya ditunda hingga semester gasal pada Februari 2014 mendatang. “Prodi S-3 Kajian Budaya ini merupakan prodi baru yang baru saja dibuka pada semester ini. Yang mendaftar ada enam orang tetapi yang memenuhi persyaratan hanya tiga. Sementara ditunda dan perkuliahannya akan digelar pada Februari 2014 mendatang. Karena menurut aturan minimal harus lima orang dan maksimal 20 orang,” tutur Kepala Prodi S-3 Kajian Budaya Bani Sudardi.
Penundaan perkuliahan tersebut, lanjutnya, dilakukan atas dasar pertimbangan kemungkinan timbulnya kerugian besar di pihak Pascasarjana UNS akibat tanggungan sharing biaya yang cukup banyak. Input dan output tidak seimbang, sehingga bisa jadi mengorbankan dana dari prodi lainnya. Biaya perkuliahan Prodi S-3 Kajian Budaya ini sendiri berkisar Rp 8 juta-an per semester dengan lama studi hingga tiga tahun.
Prodi yang dibuka pada Agustus 2013 lalu ini menyasar segmen kalangan dosen yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama yang memiliki latar belakang pendidikan, seni dan budaya. “Baru ada tiga (Prodi S-3 Kajian Budaya) di Indonesia. Yakni di Universitas Udayana Bali, UGM Yogyakarta dan UNS. Perkuliahan S-3 Kajian Budaya itu nanti akan berada di bawah Pascasarjana (UNS),” ungkap Guru Besar Ilmu Filologi Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) UNS ini.
Adapun ketentuan menjadi mahasiswa di prodi tersebut, pendaftar minimum harus berkualifikasi Strata Dua (S-2) dari semua bidang studi, khususnya dari budaya. Kemudian pendaftar melakukan pendaftaran secara formal dan menjalani tes potensi akademik (TPA) dan tes bahasa inggris. Mahasiswa yang diterima selanjutnya diproses kemudian membuat penelitian untuk disertasi. “Kalau diterima nanti diproses lalu buat (penelitian) untuk disertasi dan dibimbing. Selain itu nanti akan menjalani juga mata kuliah bantu. Kalau yang gagal itu bukan wewenang saya, yang pasti supaya lolos S-3 Kajian Budaya mesti memenuhi persyaratan tadi,” terangnya.[red-uns.ac.id]