264 Kursi Beasiswa Afirmasi Masih Kosong
Sebanyak 264 kursi beasiswa Afirmasi masih kosong. Padahal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyediakan lebih dari 1.000 kursi beasiswa bagi putra daerah Papua tersebut. Hasilnya, pemerintah pun membagi sebanyak 264 kursi kosong tersebut kepada perguruan tinggi negeri (PTN).
“Sebanyak 264 kursi kosong tersebut dibagi lagi ke PTN karena ada perguruan tinggi yang minta sampai 50 kursi. Jadi, sekarang sudah tersalurkan habis,” kata Pembantu Rektor I Universitas Sebelas Maret (UNS) Sutarno, Senin (2/9).
Di UNS, lanjut Sutarno, terdapat sebanyak 14 mahasiswa penerima beasiswwa Afirmasi. Namun, yang terisi baru 13 kursi. “Yang satu masih kita carikan lagi agar kuota terpenuhi,” lanjutnya.
Dia menerangkan, sebelum diterima di PTN, para pendaftar diseleksi terlebih dahulu oleh tim dari pusat. Kemudian, peserta yang dinyatakan lolos harus mengikuti pelatihan dan matrikulasi. Dalam pelatihan tersebut juga dijelaskan mengenai pemilihan program studi dan universitas yang akan dituju.
Nominal beasiswa Afirmasi lebih banyak jika dibandingkan dengan nominal beasiswa Bidikmisi. Penerima beasiswa Afirmasi akan mendapatkan dana senilai Rp 7,5 juta per semester. Dana itu meliputi: biaya transportasi, biaya pemondokan selama perkuliahan, dan biaya kuliah (tuition fee) di seluruh PTN di Indonesia.
Saat ini, para penerima beasiswa Afirmasi di UNS tersebar di beberapa fakultas, seperti: Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Dijelaskan oleh Sutarno, beasiswa Afirmasi ditujukan untuk membantu akses pendidikan bagi putra-putri asli Papua. Dengan beasiswa tersebut, lulusan bisa berkontribusi untuk turut memajukan dan menyejahterakn Papua.[red-uns.ac.id]