UNS Bangun Gedung Javanologi

Gedung Javanologi yang sedianya digunakan untuk menyimpan naskah kuno dari Leiden secara resmi dibangun. Pembangunan gedung seluas 5.600 meter persegi itu ditandai dengan upacara peletakan batu pertama oleh Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Ravik Karsidi, Rabu (21/8).

Pembangunan gedung empat lantai itu menelan dana sebesar Rp 30,4 miliyar yang dianggarkan dari APBN 2013. Dalam rencana desain digambarkan gedung Javanologi bakal memiliki pendopo yang bisa digunakan untuk pentas budaya. Selain itu, gedung Javanologi menyediakan ruang museum, foodcourt, counter, dan ruang penginapan di lantai satu. Lalu, ruang seminar dan kantor berada di lantai dua. Lantai tiga menjadi tempat movie screening atau semacam mini theatre untuk pemutaran film dokumenter serta perpustakaan. Pada puncaknya, lantai empat, menjadi ruang penyimpanan khusus dan ruang display.

Ravik Karsidi mengungkapkan, pembangunan gedung tersebut ditargetkan kelar akhir tahun ini dan segera bisa beroperasi tahun mendatang. Menurutnya, Javanologi menjadi salah satu unggulan UNS. Selain Javanologi, masih ada 5 unggulan UNS lainna, meliputi: biodiversitas, energi terbarukan, obat-obatan herbal, ketahanan pangan, dan UMKM.

Ia berharap, keberadaan Javanologi bisa berperan dalam upaya merevitalisasi potensi budaya Jawa sehingga bisa dikenal oleh kalangan internasional.

Saat ini, menurut Ravik, banyak masyarakat yang memiliki kesan sempit tentang Jawa. Kesan sempit itu tampak pada mudik saat lebaran. “Padahal, Jawa sangat luas, tidak terbatas pada kesan tujuan mudik lebaran saja. Begitu pula dengan keinginan UNS untuk tetap menggunakan nama Jawa untuk program studi Sastra Jawa di Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR). Kendati di tempat lain sudah banyak berubah menggunakan nama Bahasa Nusantara,” kata Ravik.

Sementara, Kepala Institut Javanologi Sahid Teguh Widodo mengaku gembira dengan dibangunnya gedung Javanologi. Dengan demikian, pihaknya memiliki fasilitas untuk menyimpan manuskrip-manuskrip kuno yang akan dipulangkan dari Leiden.[red-uns.ac.id]