UNS Siapkan Solusi Masalah Kedelai
Universitas Sebelas Maret (UNS) menyatakan siap membantu pemerintah provinsi Jawa Tengah (Jateng) terkait permasalahan kedelai yang sempat mencuat belakangan ini. Pernyataan itu menjadi jawaban UNS atas tantangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kepada perguruan tinggi untuk ikut berperan dalam mewujudkan kemandirian Jateng.
Pernyataan tersebut sebagaimana diungkapkan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Ravik Karsidi. Rektor mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan paparan kepada gubernur terkait hal-hal yang bisa UNS bantu utuk Jateng.”Ini tidak hanya UNS saja, perguruan tinggi lain juga ikut berpartisipasi,” ujar Rektor kepada wartawan, Selasa (27/8).
Ravik juga berharap, pemerintah memiliki proteksi dan regulasi yang tegas mengenai keledai sehingga upaya yang dilakukan UNS bisa berjalan maksimal.
Secara terpisah, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS Darsono mengungkapkan, hal mendasar yang perlu segerakan dilakuakn untuk mengatasi permasalah kedelai di Indonesia adalah memperbaiki sisi pengusahaan kedelai di kalangan petani. Dengan demikian, petani memiliki hasrat yang kuat untuk menanam kedelai.
Saat ini, luasan pengusahaaan kedelai oleh petani secara nasional berkisar pada angka 0,3 hektar. Sedangkan di Jawa, pengusahaan kedelai hanya mencapai 0,2 hektar. “Yang terpenting adalah meningkatkan pengusahaan di kalangan petani. Bagaimana inovasi bisa me-maintain kalau pengusahaannya juga kecil,” kata Darsono.
Selain itu, Darsono menandaskan, perlu diberikan insentif bagi petani agar bisa menamam kedelai dengan mudah dan murah. Insentif bisa diberikan baik berupa subsidi dari pemerintah maupun adanya regulasi yang menjamin petani kedelai bisa menananm dengan mudah dan murah.
“Selanjutnya, perlu menciptakan inovasi-inovasi untuk menghasilkan benih kedelai yang lebih baik dan dapat mengejar kecepatan konsumsi kedelai masyarakat,” pungkasnya.[red-uns.ac.id]