Kerjasama PLN-UNS, Kaji Pohon Secara Multidisipliner
Keberadaan pohon-pohon di sepanjang jalur yang dilalui jaringan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) sering mengakibatkan korsleting yang berdampak putusnya arus listrik. Padahal, konsumen menginginkan pelayanan listrik berlangsung tanpa gangguan.
Terkait solusi pengelolaan pohon-pohon itu, PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surakarta menggandeng Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk dilakukan pengkajian. Pasalnya, sebanyak 30 – 35 persen gangguan listrik terjadi diakibatkan oleh keberadaan pohon yang menyentuh jaringan PLN. “Masyarakat kalau diminta untuk memangkas pohon acap keberatan. Begitupun kami kalau harus membeli pohon yang mengganggu tentu membutuhkan biaya tinggi. Kami harap UNS bisa membantu PLN mengatasi kendala-kendala itu bukan hanya pada level operasional melainkan juga dari sisi manajemen,” kata Manajer Area PT PLN Persero APJ Surakarta Purwadi, saat ditemui wartawan usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UNS dan PLN, Kamis (20/6), di kantor PLN APJ Surakarta, Purwosari, Solo.
Purwadi berharap, masukan dari UNS bisa meminimalisai gangguan jaringan yang diakibatkan oleh pohon. Dia menargetkan, dengan adanya MoU ini, kasus gangguan bisa berkurang hingga setengahya. “Dengan kerjasama ini tidak ada lagi pohon-pohon yang menyentuh jaringan PLN. Kalau bisa mengurangi setengahnya itu sudah luar biasa,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pembantu Rektor IV UNS Dr. Widodo Muktiyo mengutarakan akan segera melakukan kajian multidisipliner terkait keberadaan pohon-pohon itu dengan melibatkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS.
Dengan kajian itu, lanjut Widodo, pohon-pohon tidak perlakukan dengan asal tebang. Apalagi keberadaan pohon semakin vital dengan seiring dengan menguatnya gerakan go green. “Kita akan lakukan kajian multidisipliner sehingga tidak ada asal tebang terhadap pohon-pohon yang dianggap mengganggu. Apalagi sekarang muncul isu go green,” terang Widodo.
Widodo menambahkan, UNS juga akan membantu pengembangan sumber daya manusia (SDM) PLN baik secara formal maupun informal. “Sangat dimungkinkan akan dibuka kelas khusus untuk mengkaji tenaga kelistrikan dan sebagainya,” imbuhnya. [red-uns.ac.id]