FKIP Bahasa Inggris UNS Siap Gelar Konferensi Internasional TEFLIN ke-61

Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui FKIP Program Studi Bahasa Inggris akan menggelar perhelatan akbar tahunan bertaraf internasional, Konferensi Internasional Teaching English as Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) ke-61 pada 7-9 Oktober 2014, bertempat di Hotel LOR IN Solo.

Tema yang diangkat dalam The 61st TEFLIN International Conference adalah English Language Curriulum Development: Implications for Innovations in Language Policy and Planning, Pedagogical Practice, and Teacher Professional Development (Pengembangan Kurikulum Bahasa Inggris: Implikasi akan Inovasi dalam Perencanaan dan Kebijakan Berbahasa, Praktik Pedagogis, dan Pengembangan Guru Ahli).

Adapun pembicara yang diundang ada berjumlah lima belas orang dengan rincian sembilan orang berasal dari luar negeri dan enam orang dari Indonesia. Dilansir dari website www.teflin2014.org, Anne Burns (Australia), Jayakaran Mukunudan (Malaysia), Rodney H. Jones (Hong Kong), John Macalister (Selandia Baru), Dimitrios Michael Hadzantonis (Malaysia), Peter Mickan (Australia), Hayo Reinders (USA), Jack Richards (Australia), dan Lawrence Zhang (Selandia Baru) adalah pembicara yang berasal dari luar Indonesia, sedangkan dari Indonesia sendiri adalah Bambang Yudi Cahyono (UM Malang), Chairil Anwar Korompot (UNM Makasar), Fuad Abdul Hamied -Presiden TEFLIN-(UPI Bandung), Helena I. R. Agustien (UNNES Semarang), Setiono Sugiharto (Unika Atma Jaya Yogyakarta), dan Dewi Rochsantiningsih (UNS Solo).

Akan ada 507 makalah dari para pembicara paralel dan 15 buah dari para pembicara yang diundang yang masuk dalam kategori TEFL Journal. Awalnya, semua  makalah diseleksi ke dalam tiga kategori; TEFL Journal, International Publicaton, dan Proceeding. Semua makalah yang tidak lolos seleksi untuk kategori TEFL Journal akan masuk kategori Proceeding. Kategori International Publication sendiri akan diumumkan pada 4 September 2014 dan mengambil 5 makalah terbaik. Tahap penyeleksian sendiri melibatkan tiga pihak -FKIP Bahasa Inggris UNS, FSSR Sastra Inggris UNS, dan UMS-serta 30 orang lebih berpartisipasi dalam menyeleksi abstrak.

Dilihat dari jumlah peserta yang berpartisipasi, konferensi tahun ini terhitung memiliki peserta yang banyak. “Berdasarkan laporan, peserta TEFLIN tahun lalu ada sekitar 495 orang, sedangkan tahun ini di UNS tercatat sudah ada 830 orang,” terang Joko Nurkamto, Ketua Panitia TEFLIN International Conference.

Panitia menyediakan dua paket yang berbeda untuk peminat konferensi ini.Adalah paket khusus guru dan paket umum yang telah dipublikasikan. Paket umum, peserta Indonesia akan dikenakan biaya sebanyak Rp 950.000, sedangkan peserta dari luar negeri akan membayar $125. Paket khusus guru sendiri, panitia memasang tarif Rp 900.000, itu pun peserta diberikan kebebasan untuk tidak mengikuti keseluruhan rangkaian acara. Baik mengambil hari pertama saja, atau kedua saja, dan seterusnya, panitia akan mematok Rp 300.000 perhari. Untuk peserta yang berminat untuk membeli prosiding maka akan dikenakan biaya tambahan sebanyak Rp150 ribu atau $15 untuk peserta non-Indonesia.

Hefy Sulistyawati, Bendahara TEFLIN International Conference mengungkapkan, nantinya uang registrasi tersebut akan dikembalikan lagi ke peserta dalam bentuk fasilitas. “Mereka nantinya akan mendapatkan akses masuk Plenary Hall, seminar kit, lunch, tea break, meals dan hotel,” pungkasnya.  [red.uns.ac.id]