Jelang Pelantikan Anggota DPRD Jateng, BEM UNS Adakan Diskusi Publik
Selasa (2/9), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) adakan Diskusi Publik di Aula Gedung Biro Administrasi Kemahasiswaan UNS terkait transparansi absensi dan anggaran dana menjelang pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah periode 2014-2019. Diskusi ini diadakan untuk mengevaluasi bagaimana kinerja DPRD Jawa Tengah periode sebelumnya.
Ketua Pelaksana Diskusi, Alto Kholif mengungkapkan bahwa tindak lanjut dari diskusi kali ini adalah diadakannya aksi di depan gedung DPRD Jateng, Semarang, yang diikuti oleh perwakilan-perwakilan BEM se-Indonesia. Aksi sendiri dilakukan saat pelantikan berlangsung, 3 September 2014.BEM UNS sendiri mengirimkan 20 orang untuk berpartisipasi dalam aksi tersebut.Adapun diskusi ini diikuti oleh lebih dari 25 orang perwakilan BEM se-UNS.
Diskusi ini dihadiri oleh Bambang Sarosa, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, dan Isharyanto, dosen Fakultas Hukum (FH), sebagai pembicara.Bambang fokus menyoroti masalah pemaksimalan Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) dan Isharyanto memaparkan sikap yang tepat berdasarkan undang-undang terkait dengan transparansi absen.
Seperti yang telah diketahui bahwa kursi DPR maupun DPRD sering kosong ketika hari kerja ataupun rapat.“Kan selalu didengung-dengungkan di TV kalau di DPR selalu ada kursi kosong. Jadi kita fokus bagaimana cara menyikapinya,” jelas Alto.
Lebih lanjut, Alto menjelaskan bahwa transparansi anggaran untuk APBD diperlukan tiap daerah berapa besar agar nantinya tidak ada penyelewengan.
Witria Kusuma Dewi salah satu peserta diskusi mengatakan bahwa dirinya sangat senang dengan adanya diskusi publik tersebut.“Ini menarik sekali, karena materi ini baru bagi saya.Materinya mengena sekali dan membuat mata terbuka,” pungkas Witria. [red.uns.ac.id]