Tanggap Dampak Kemarau, LAZIS UNS Gulirkan Program Berbagi Air
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhir kemarau bisa mencapai akhir November 2014. Hal ini tentunya membuat daerah-daerah yang rawan kekeringan makin terancam. Selain krisis air, kemarau panjang juga mengakibatkan terganggunya masa tanam petani. Sehingga krisis air berimbas pada krisis bahan makanan dan juga penghasilan petani daerah.
Untuk membantu daerah-daerah kekeringan, LAZIS UNS menggulirkan program ‘berbagi air’.Program ini berbentuk layanan pendistribusian air bersih dan bantuan sembako, bagi masyarakat di daerah bencana atau wilayah rawan kekeringan.Tujuan program ini adalah membantu masyarakat dalam hal pengadaan air bersih dan sembako di daerah rawan kekeringan.
Lokasi program rencananya di daerah-daerah yang terjangkau oleh LAZIS UNS, yaitu didaerah Wonogiri dan Grobogan. Setiap titik pelaksanaan program, akan disalurkan minimal 10.000 liter air bersih serta 250 Kg beras. Penyaluran bantuan tersebut bekerja sama dengan masyarakat sekitar serta lembaga-lembaga lain.