UNS Solo Raih Penghargaan Pendidikan Inklusi
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendapatkan penghargaan Pendidikan Inklusi untuk kategori Perguruan Tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penghargaan itu diterima oleh Pembantu Rektor I Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. saat Inclusive Education Award tahun 2012, pada hari Minggu, 2 September 2012 di Denpasar, Bali.
Rektor UNS Solo Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS. menjelaskan, pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang mampu mengakomodasi semua tingkat atau strata sosial di Indonesia. “Artinya yang miskin, yang kaya, difabel [berkebutuhan khusus], yang dari daerah terpencil, dari kota, dan sebagainya itu bisa kuliah di UNS,” terang Ravik kepada KONTAK di Ruang Sidang Rektor pada hari Jumat, 7 September 2012.
Dia menyebutkan beberapa hal yang menjadi pertimbangan UNS menerima penghargaan tersebut seperti: kerjasama Rektor UNS dengan Kemendikbud (dulu Depdiknas) pada tahun 2003 dalam rangka pengembangan pendidikan inklusif di Indonesia. Hasilnya adalah, lanjut Ravik, menghasilkan toolkit tentang Sekolah Ramah Anak dan EENET Asia yang terbit secara berkala berskala internasional bekerjasama dengan UNESCO.
Selain itu, Rektor UNS telah mencanangkan Pendidikan Inklusi sebagai salah satu program andalan di UNS khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan menjadikan mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswa FKIP UNS. “Ini menjadi tahun ketiga bagi UNS memberlakukan Pendidikan Inklusi sebagai mata kuliah wajib sebanyak 2 sks,” ujarnya.
UNS juga melalui Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNS bersinergi dengan Pusat Pendidikan Rehabilitasi dan Remidiasi (PPRR) Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UNS secara berkala melakukan sosialisasi, pelatihan guru dan guru pembimbing khusus, penelitian serta pendampingan rintisan sekolah inklusi di wilayah Jawa Tengah khususnya di Surakarta dan sekitarnya.
Ravik menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyusun panduan dan bimbingan teknis (Bintek) pendidikan inklusif. Komitmen UNS juga dengan membangun gedung-gedung baru dan rehab gedung lama dengan aksesibilitas bagi kaum difabel. “Kami pun berencana untuk menyediakan parkir khusus untuk mereka,” imbuhnya.
Pelbagai hal lain yang menjadi bukti komitmen UNS terhadap pengembangan Pendidikan Inklusif diantaranya menyelenggarakan pameran, wokrshop, pentas seni, dan lomba bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif serta menyusun modul pelatihan bagi Guru Pembimbing Khusus untuk meningkatkan mutu pendidikan inklusif. (red-uns.ac.id).