One Student One Tree: Mahasiswa FP Rawat Pohon Sampai Lulus Nanti
Jumat (9/1), sebanyak 907 mahasiswa baru angkatan 2014 Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) berbaris rapi menggunakan jas almamater kebanggaan. Di halaman fakultas, terlihat berbagai jenis bibit pohon di samping mereka berdiri. Ada tanaman obat, kamboja, bambu petung, peringapus, berbagai tanaman obat, mahoni, sawo, kelengkeng, dan berbagai jenis tanaman pelindung, pohon langka, dan pohon buah-buahan.
Pembawa acara memekikkan semangat One Student One Tree yang disambut mahasiswa dengan pekikan “Taman satu segarkan semua” menandai acara segera dimulai. Pagi itu, para mahasiswa baru FP secara serentak akan melaksanakan kegiatan menanam pohon. Hadir dalam acara tersebut, pembantu rektor (PR) I, Sutarno; PR II, Jamal Wiwoho; PR IV 4, Widodo Muktiyo,;ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS, Joko Nurkamto; dan dekan dari beberapa fakultas menyaksikan semangat mahasiswa pada acara Gerakan Menanam Pohon Mahasiswa Baru Angkatan 2014 “One Student One Tree.”
Sejak 2013, FP UNS menggagas progam menanam pohon untuk mahasiswa. “Kegiatan menanam pohon ini wajib untuk mahasiswa baru yang sudah dimulai sejak tahun 2013,” ujar Saman Hudi saat melaporkan acara. Selanjutnya, pohon dipantau, dirawat, dan dilaporkan setiap akhir semester. FP menggunakan Sistem Monitoring Penanaman Pohon Mahasiswa yang bisa diakses melalui simonev.fp.uns.ac.id untuk memantau perkembangan pohon masing-masing mahasiswa.
Secara simbolis Sutarno memberikan pohon kepada perwakilan masing-masing jurusan yang akan ditanam di lingkungan FP UNS, kebun percobaan milik fakultas dan desa binaan FP seperti, Musuk, Jenawi, Jatikuwung, Janti, Mojogedang, Jumapolo. Mahasiswa angkatan 2013 telah menanam 884 pohon dan akan ditambah 907 pohon dari mahasiswa angkatan 2014. “Kami juga memproduksi pupuk yang bisa digunakan mahasiswa. Pupuk dijual di kantin kejujuran sehingga mahasiswa bisa mengambil dan membayar sendiri,” tutur Bambang Pujiasmanto, Dekan FP UNS. Bambang melanjutkan, apabila pohon yang ditanam mati, mahasiswa bisa mengganti dengan bibit yang disediakan fakultas. “Yang mahasiswa lakukan ini mewujudkan green campus, meski dengan hal kecil seperti menanam pohon,” ujar Sutarno dalam sambutannya. [anna.red.uns.ac.id]