BFDC Rangsang Kawula Muda Kembangkan Batik
Jurusan Kriya Seni Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) UNS ikut lestarikan batik dengan menggelar Batik Fashion Design Competition (BFDC) untuk kawula muda. Selain itu, BFDC juga menjadi upaya untuk merangsang kawula muda agar mengeskpresikan ide-ide kreatifnya ke dalam rancangan batik.
“Mereka (kawula muda) ini adalah usia-usia yang perlu dirangsang. Di sini mereka bisa mengawali membuat kreasinya,” ujar Ketua Jurusan Kriya Seni Dra. Tiwi Bina Affanti, M.Sn usai pengumuman sekaligus penyerahan hadiah kepada para pemenang BFDC, Kamis (11/4), di ruang kerjanya.
Tiwi menjelaskan, ajang BFDC menjadi bentuk apresiasi UNS kepada kawula muda untuk bisa mengembangkan bakat-bakatnya. Pihaknya juga ingin memberikan kesempatan kepada kawula muda untuk merancang batik yang sudah diakui dunia sehingga mereka akan terangsang untuk mengembangkan batik melalui perancangan desain.
“Batik itu kalau dirancang menjadi busana kita bisa explore sangat gila sebetulnya. Kita bisa jadikan kostum untuk sebuah pertunjukan atau pakaian sehari-hari. Kalau dulu kan batik hanya jadi tuntunan dan tatanan tapi sekarang bisa jadi tontonan. Ini kesempatan kita memberikan kepada kawula muda untuk mengembangkan ke arah fashion-nya,” urainya.
Dalam gelaran BFDC kali ini, peserta diharuskan merancang batik berupa sketsa sekaligus memikirkan konsep batik mix rancangannya. Batik mix yang dirancang boleh campuran antara batik satu daerah dengan daerah lain atau bisa juga batik dengan tekstil tradisi lain, seperti: lurik atau tenun. “Itu (batik mix) harus disertai deskripsi singkat mengenai konsep dari pembuatan karyanya. Makanya, penilaian kita kemarin juga mengarah ke sana. jadi setiap karya yang memang dipampang di depan supaya pemirsa juga bisa tahu,” tandas Tiwi.
Tiwi berharap, ke depan kegiatan serupa bisa lebih ditingkatkan. Ia menginginkan, sketsa yang dirancang oleh peserta bisa dipamerkan dalam ajang fashion show. “kami ingin mempromosikan jurusan ini supaya lebih dikenal di masyarakat umum salah satunya dengan kegiatan seperti ini. Kegiatan serupa akan tetap dihelat bahkan kami ingin bisa di-fashion show-kan,” pungkasnya.
Diinformasikan, BFDC diikuti oleh 48 peserta dengan jumlah karya mencapai 68 buah. Tim dewan juri menetapkan Febrita Syafitri Maharani sebagai juara III, Taufan Amirullah menempati juara II, dan Ajrena Anwar sebagai juara I. Setiap juara berhak atas piagam dan tropi serta uang pembinaan Rp 2 juta untuk juara I, Rp 1,25 juta untuk juara II, dan Rp 750 ribu untuk juara III. [red.uns.ac.id.]