Bidikmisi Dijatah 1,4 T
Beasiswa Bidikmisi tahun ajaran 2013/2014 dijatah sebesar Rp 1,4 triliun. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Mohammad Nuh di sela-sela acara peresmian tujuh gedung baru di UNS, Senin (11/3). “Tahun ini, anggaran Bidikmisi sebesar Rp 1,4 triliun. Itu akan dialokasikan kepada sekitar 91.400 mahasiswa,” tandas Nuh.
Bidikmisi ini merupakan program nasional yang dipayungi Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 yang mengalokasikan dana sebesar 20% untuk mahasiswa yang tidak mampu. “Mahasiswa miskin bukan beban. Mereka adalah potensi yang bisa kita kembangkan yaitu dengan kita beri kesempatan mereka untuk masuk kuliah. Biaya pendidikan harus bebas. Untuk biaya hidup nanti kita hitungkan agar mereka dapat tetap hidup dengan layak,” terang Nuh.
Kemuliaan, lanjut dia, bukan berdasarkan mobil yang diparkir, melainkan dari kemampuan untuk membantu mahasiswa yang terbatas ekonominya sehingga mampu kuliah. “Apalagi mereka masuk kuliah bukan karena mengemis, tetapi digelarkan karpet merah,” tegasnya. Ia mengungkapkan beasiswa bidikmisi ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan, jadi tidak ada anak yang terbatas ekonominya yang tidak dapat kuliah.
Ke depan, beasiswa ini tidak hanya membiayasi kuliah kesarjanaan, melainkan hingga keprofesian, misalkan saja pada pendidikan dokter dan keguruan. “Jangankan sampai S.Ked, mereka masih bisa melanjutkan sampai menjadi dokter. Untuk bidang kesehatan dan pendidikan yang sampai ke pendidikan profesi akan dibiayai oleh negara,” kata mantan rektor ITS itu. Hanya saja, beasiswa bidikmisi itu baru akan ada tahun depan. Karena tahun ini belum ada lulusan bidik misi yang akan menempuh pendidikan profesi.
Sementara itu Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan, pada tahun sebelumnya UNS menerima 1.020 beasiswa bidikmisi. Untuk tahun ini UNS telah mengajukan lebih dari 1.300 beasiswa. Sejauh ini pendaftaran beasiswa bidikmisi di UNS pada 2013 ini sudah mencapai 8.954. [red-uns.ac.id]