SeaJIN-FMIPA UNS Kembangkan Budidaya Ikan Sidat

Ikan sidat yang merupakan bahan dasar unagi dan juga menjadi makanan yang populer di Jepang, bisa dikembangbiakkan di Indonesia. Demikian ungkap Dr. Sutanto, DEA di sela-sela penandatangan Momerandum of Action (MoA) antara Fakultas Matematika Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Seagerland Japan Industrial Network (SeaJIN)  di ruang Sidang I Gedung Rektorat UNS, Selasa (30/7).

Dr. Sutanto, DEA, Pembantu Dekan I FMIPA UNS, menuturkan bagaimana menjadikan ikan sidat ini menjadi harta karun. Adalah dengan bersinergi dengan siapa yang mengkonsumsi sidat, dan dalam hal ini Jepang sebagai konsumen terbesar.

“Kerjasama ini dimulai dari undangan Mr. Shigeru Matsushita, Presiden SeaJIN.  Pada awalnya dilakukan ekspor ikan sidat selama 3 bulan dari hasil yang dikumpulkan nelayan, kemudian melihat hal ini dapat dikembangkan dilanjutkan dengan riset dan kerjasama yang serius,” ungkap Sutanto.

FMIPA UNS sudah turun ke masyarakat dan membina 6 desa, lanjut Sutanto, masyarakat mempunyai 1000 alat tangkap yang didesain bersama dengan Shigeru Matsushita. Hasil riset berupa peta anak-anak ikan sidat, anak-anak sidat kemudian ditangkap petani dan nelayan yang dibina FMIPA untuk dibiakkan di laboratorium, lalu dibawa ke ke tambak petani.

“Jika sudah siap dipanen akan diolah dengan mesin dari SeaJIN, dipanggang setengah matang kemudian divakum dan dipack untuk dikirim ke Jepang”, pungkas Sutanto.[red-uns.ac.id]