KKN UNS Berbasis Tematik dan Kemitraan

Caption Foto: Rektor UNS saat memberikan pengarahan dalam Semiloka Sosialisasi Penyelenggaraan Program KKN dihadapan Sekda, Kesmbanglinmasn Pemda 14 kabupaten/kota dan mitra UPKKN LPPM UNS, Selasa (2/7), di Hotel Orange, Solo.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Ravik Karsidi mengatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) penting diterapkan kembali di bangku perkuliahan. Hal ini untuk mengikis penyakit sok keminter atau merasa pintar orang-orang di perguruan tinggi. Demikian ungkap Ravik dalam sambutannya saat membuka acara Semiloka UPKKN LPPM UNS di Hotel Orange, Solo, Selasa (2/7).

KKN UNS segera  diujicobakan  dan diterjunkan di empat lokasi di Solo, Boyolali, Wonogiri, dan Sragen. Rencananya ujicoba ini akan berlangsung selama enam minggu. Ketua Unit Pengelola Kuliah Kerja Nyata LPPM  UNS Dr.Sc.Agr.Rahayu,SP.MP dalam keterangannya mengatakan, untuk peminat KKN ini sebenarnya lebih dari 40 orang, nantinya untuk pertama kali KKN diterapkan ini, semua biaya akan dibiayai dari UNS sekitar Rp 120 juta dibagi empat lokasi KKN tersebut

UPKKN saat ini tengah merevitalisasi KKN yang akan melibatkan 6400 mahasiswa S1 Reguler dan Transfer di 17 Kabupaten yang meliputi Solo Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten, Grobogan, Demak, Pati, Jepara, Rembang, Blora,Pacitan,Bojonegoro,Magetan, dan Salatiga.

KKN kali ini  bersifat tematik dan berbasis kemitraan, demikian ungkap Ketua LPPM Universitas Sebelas Maret Prof.Dr.Ir.Darsono,M.Si  dalam paparan “Semiloka Sosialisasi Penyelenggaraan Program KKN dengan Pemda dan Mitra” yang dihadiri Sekda, Kesbanglinmas,   dan Mitra serta Pejabat di lingkungan UNS. [Humas LPPM UNS]