RS UNS Bukan Kompetitor RS Lain

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) mengungkapkan, rumah sakit pendidikan yang dibangun UNS bukanlah kompetitor rumah sakit yang telah ada di Solo. RS UNS kelas B didirikan berlandaskan tiga fungsi mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan begitu, keberadaan RS UNS justru melengkapi layanan kesehatan yang unggul.

“Ini adalah complementary dari yang belum ada. Artinya, dengan RS ini, UNS sama sekali tidak akan mengurangi intensitas dan kualitas kerja sama dengan pihak lain,” kata Ravik Karsidi, saat ditemui wartawan di sela-sela acara simbolik dimulainya pembangunnan RS UNS, Kamis (13/3), di kampus UNS Pabelan.

Menurut Ravik, pembangunan RS seluas 23.000 meter persegi dilakukan bertahap dan ditargetkan beroperasi pada September 2015. Pembangunan dimulai dari fisik bangunan, lalu isian pealatan atau equipment.Selain pembangunan fisik, kata Ravik, pihaknya juga tengah menyiapkan manajemen dan SDM RS UNS.

Pembangunan RS UNS senilai Rp 400 milyar didanai oleh tiga sumber, antara lain: Saudi Fund for Development (SFD), Islamic Development Bank (IDB), dan Pemerintah Indonesia. “SFD mendanai bangunan, IDB untuk peralatan.Pemerintah men-support ini,” kata Direktur PIV UNS Moch.Syamsulhadi.

Syamsulhadi berkata bahwa pada tahap pertama, RS UNS berkapasitas 200 bed.Desain RS UNS sebagai RS pendidikan bakal menjadi tempat pendidikan bagi sekitar 250 calon dokter yang diluluskan Fakultas Kedokteran UNS pertahunnya. Kendati demikian, ia memastikan RS UNS akan memberikan layanan yang unggul dan berkualitas, dan mampu menjadi contoh bagi RS lain. “Anggapan masyarakat sering kurang pas.Dikira RS pendidikan itu pasiennya untuk coba-coba, itu salah.Justru nanti kita memakai layanan paling bagus, yang menurut aturan,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama juga hadir Counselor Vice President SFD Maohammed S Al Arifi. Ia mengungkapkan, bangga bisa menjadi bagian dari pengembangan pendidikan dan kesehatan di Indonesia. Menurut Al Arifi, SFD telah mendanai setidaknya 7 proyek di bidang pendidikan di Indonesia, 7 di antaranya sudah selesai. “Kami berharap RS UNS ini nanti bisa digunakan untuk pengembangan pendidikan dan memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat,” tuturnya.

Diinformasikan, RS UNS yang didirikan di atas lahan seluas 3 hektar ini didesain dengan fasilitas pelayanan medic dan perawatan, meliputi: instalasi gawat darurat (IGD), instalasi rawat jalan (IRJ), instalasi rawat inap (IRNA), instalasi perawatan intensif, instalalasi bedah, instalalasi kebidanan dan penyakit kandungan, instalasi rehabilitasi medik (IRM),serta unit hemodialisa. RS UNS juga bakal memiliki sebuah helipad di bagian roof top.  [red-uns.ac.id]