Bedah Parpol Sempat Diwarnai Protes

Hari pertama pelaksanaan acara Bedah Parpol oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret *UNS) sempat diwarnai aksi protes oleh mahasiswa peserta, Rabu (2/4), di Auditorium UNS. Peserta menilai, acara tersebut cenderung bernuansa kampanye karena di dalamnya terjadi penggalangan dukungan dan penyebutan atribut caleg secara lengkap.

Pembantu Rektor III UNS Dwi Tiyanto mengungkapkan, agar segera membenahi pelaksanaan Bedah Parpol pada hari kedua (3/4) sehingga berjalan tertib. Dia menginstruksikan agar panitia menghadirkan seluruh perwakilan parpol peserta pemilu 2014.“Yang penting kita kemas secara akademis dan tidak berbau kampanye.Permintaan mahasiswa untuk datangkan parpol saya sambut gembira asal semuanya datang, tidak tebang pilih. Semua parpol diberi kesempatan,” kata Dwi Tiyanto saat ditemui di sela-sela acara, Rabu (2/4).

Menanggapi hal tersebut, Presiden BEM UNS Siswandi, menyatakan, pihaknya akan membatasi  porsi paparan masing-masing caleg. Dengan demikian, caleg mendapatkan porsi yang sama, tidak ada yang merasa lebih atau kurang. Selain itu,pihaknya juga melakukan pengawasan agar tidak ada atribut parpol di lokasi Bedah Parpol.

“Kita sudah berkoordinasi dengan KPUD dan Panwaslu Solo.Pihak kampus mewanti-wanti agar tidak ada penyebaran atribut partai seperti bendera dan sebagainya.Kegiatan ini sendiri kami gelar supaya mahasiswa lebih mengenal calon wakil mereka di parlemen,” kata Siswandi.

Mahasiswa Fakultas Pertanian itu menuturkan, Bedah Parpol menurut rencana dihadiri oleh caleg DPR RI dari 12 parpol peserta pemilu 2014.Namun, pada hari pertama acara, caleg PAN Zulkifli Hasan berhalangan hadir. Dengan demikian, Bedah Parpol berlangsung dengan hanya menghadirkan Darmawan Prasodjo (PDIP), Noorsyam S. Noor (PKPI), Teguh Samudra (Hanura), Sarwoto  Atmosutarno

(Nasdem),  dan KH Narno (PPP). Usai paparan, masing-masing caleg diminta panitia untuk menandatangani komitmen bersama mewujudkan Pemilih Cerdas untuk Pemilu Berkualitas.

Salah satu caleg yang hadir, Sarwoto Atmosutarno (Nasdem), mengungkapkan, mahasiswa harus mampu membawa perubahan pada keberlangsungan bangsa, salah satunya melalui partisipasi aktif dalam pemilu 2014.“Mahasiswa menjadi agen-agen pemilih cerdas, menjadi informan bagi masyarakat.Setelah keluar dari sini mereka harus bisa menginformasikan kemasyarakat mengenai pemilu agar pemilu sukses bahwa memilih bukan hanya asal memilih.Namun, dilihat parpolnya, visinya, programnya,” tutur  Sarwoto. [red-uns.ac.id]