Forum Rektor Ingin Temui Lembaga Survei

Forum Rektor Indonesia ikut angkat bicara terkait dengan kemelut klaim kemenangan Pilpres 2014 berdasar hasil quick count.Selain turut prihatin, forum yang terdiri atas rektor di 3.200 perguruan tinggi negeri dan swasta itu merasa terpanggil atas kemelut perbedaan hasil lembaga survey yang ada.

Ketua Forum Rektor Indonesia Ravik Karsidi menegaskan, pihaknya tetap mengambil posisi netral dalam kontestasi Pilpres 2014.Perasaan terpanggil muncul hanya karena didasarkan pada keluhan masyarakat.“Kami hanya mengemukakan aspirasi masyarakat, kemudian menyampaikan lewat seruan,”tegas Ravik daam pernyataannya di Hotel Pan Sari Pacific, Jakarta, belum lama ini.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya berharap KPU bersedia memfasilitasi Forum Rektor Indonesia untuk berdialog dengan lembaga survey yang saling bertentangan.“Kami percaya pemilu akan berjalan baik.Namun, kami meminta KPU memfasilitasi agar kami bisa berbicara dengan lembaga-lembaga survey itu,” kata Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) tersebut.

Pada kesempatan itu, Forum Rektor Indonesia juga mengingatkan bahwa penyelenggara Pilpres pada semua tingkat harus professional. Tak terkecuali, media massa juga harus mengawal perjalanan pesta demokrasi lima tahunan yang ada. “Ini semua dilakukan agar suasana damai tetap terjaga,” tuturnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) yang juga analis politik di Indo Survey and Strategy (ISS) Karyono Wibowo menegaskan, tidak ada yang salah dengan quick count. Pihaknya termasuk mendukung pernyataan bahwa jika hasil quick count berbeda dengan hitungan KPU, patut diduga memang ada kejanggalan.

“Sejak pemilihan langsung yang dimulai dari Pilpres 2004, lalu pilkada langsung sejak 2005 hingga saat ini, pemenang pemilu diketahui lebih cepat melalui sistem perhitungan cepat,” kata Karyono.

Lebih lanjut, lanjut dia, data quick count bisa dipercaya sejauh dilakukan dengan metode dan prosedur yang benar, tidak partisan, dan tidak memanipulasi data. Masyarakat Indonesia pun semakin sadar dan percaya dengan hasil quick count selama ini. Sebab, faktanya hasil hitung cepat dengan hasil perhitungan suara oleh KPU nyaris sama.  [Sistem Informasi UNS]