UNS TERIMA PENGHARGAAN UNIVERSITAS BINTANG DUA
Universitas Sebelas Maret (UNS Solo) semakin menampakkan diri pada dunia internasional. Perguruan Tinggi yang relatif masih muda, di usia 35 tahun ini telah mendapatkan anugerah dua bintang dari QS-STARS atas keunggulan yang dimilikinya. Award diserahkan langsung oleh Mandy Mok selaku Managing Director QS STARS wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika, kepada Rektor UNS, Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. pada penutupan rangkaian The 7th Asia Pacific Professional Leaders of Education Conference di Universitas Santo Tomas, Manila pada hari Jum’at, 18 Nopember 2011.
Menurut Rektor UNS, dengan diperolehnya award tersebut menunjukkan bahwa dunia sudah melihat UNS, oleh karena itu UNS sudah harus siap berkiprah di level internasional. Dua bintang diraih UNS Solo bersama 15 Perguruan Tinggi di Indonesia yang lain. Hanya ITB dan ITS yang masing-masing mendapatkan empat dan tiga bintang, sedangkan 25 Perguruan Tingi yang lain hanya mendapatkan satu bintang. Dalam sistem award yang diselenggarakan QS-STARS, perguruan tinggi terbaik mendapatkan lima bintang. Ada tiga macam kriteria dalam QS-STARS; yaitu kriteria utama (berbobot 550 poin), kriteria lanjutan (berbobot 250 poin), dan kriteria spesialis (berbobot 200 poin). Kriteria utama meliputi aspek penelitian, keterserapan lulusan pada lapangan kerja, pembelajaran, dan infrastruktur. Kriteria lanjutan meliputi aspek internasionalisasi, inovasi, dan kerja-sama; sedangkan kriteria spesialis didasarkan pada ranking subject spesialis.
UNS mendapatkan empat bintang pada aspek keterserapan lulusan pada dunia kerja dan aspek infrastruktur. Kedua aspek ini adalah bagian dari kriteria utama, sedangkan untuk aspek lainnya UNS mendapatkan dua bintang. Menurut QS-STARS dua bintang bermakna bahwa UNS merupakan perguruan tinggi yang sudah aktif di bidang riset dan sudah mendapatkan reputasi tinggi di level nasional, dan sudah siap memasuki level internasional. Award ini semacam rapot yang dapat berfungsi ganda bagi UNS. Pertama: ini merupakan perwujudan pengakuan dunia internasional; salah satunya terlihat bahwa Rektor Universitas Santo Tomas berencana berkunjung ke UNS dalam waktu dekat untuk pembicaraan lebih lanjut tentang kemungkinan kerjasama yang dapat dikembangkan. Kedua: sebagai bahan evaluasi bagi UNS dalam menentukan kebijakan-kebijakan mendatang. UNS harus bekerja lebih keras pada aspek-aspek yang masih mendapatkan nilai rendah. Sebagaimana yang telah diberitakan, UNS mengalokasikan 10% dari total anggaran 2012 untuk menggenjot kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Anggaran ini belum termasuk anggaran untuk mencarikan mitra kolaborasi, penyediaan akses ke e-journal internasional, e-book, dan mendatangkan visiting scholar.
Dalam rangkaian kunjungan ke Filipina, Rektor juga melakukan pembicaraan dengan Direktur Science and Education for Agriculture and Development (SEARCA); International Rice Research Institute (IRRI); dan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan University of the Phillipines Los Banos (UPLB). Ketiga lembaga ini siap bekerja sama dengan UNS dalam mengembangkan pertanian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia dan Pasifik. Mereka siap melakukan riset-riset bersama dengan peneliti UNS utamanya dalam bidang biotek, plant breeding, dan pengentasan kemiskinan di wilayah pedesaan.
(Humas Kantor Pusat UNS).