NDRED dan ILO Diskusi Pariwisata di FSSR UNS

Program Studi Diploma 3 (D3) Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS menyelenggarakan diskusi untuk menyambut studi banding yang dilakukan delegasi dari Timor Leste di Ruang Seminar FSSR, pada hari Selasa, 7 Pebruari 2012. Delegasi Timor Leste yang didukung The National Directorate of Rural Economic Development  (NDRED) dan International Labour Organization (ILO) berdiskusi membahas mengenai program inisiasi publik dan implementasi program pengembangan ekonomi lokal sektor pariwisata, khususnya pariwisata di kota Surakarta. Dalam diskusi itu hadir pula anggota Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, BPPIS, ASITA, PHRI, Puspari UNS serta Program Studi D3 UPW UNS.

Dosen Program Studi Diploma 3 (D3) Usaha Perjalanan Wisata Bambang Ary Wibowo mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu mengangkat supaya lebih dikenal dan tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan pertukaran mahasiswa.

Namun, lanjut Bambang, kedatangan delegasi dari Timor Leste ke sini bermaksud untuk belajar bagaimana pengelolaan pariwisata di Solo berbeda dari pengembangan priwisata di daerah lain.

“Pengembangan pariwisata di kota Solo justru hidup dan berkembang dari bawah tidak dari atas. Mereka baru belajar untuk mengembangkan  ini. Kami tidak tahu apa nanti akan dilakukan kerjasama pertukaran mahasiswa dan sebagainya kami tidak tahu. Namun, yang pasti kami meminta mereka untuk segera bergerak”,kata Bambang saat dijumpai di sela-sela acara.

Secara terpisah, wakil delegasi Timor Leste Hermes Barros mengungkapkan tujuan kedatangannya ke Solo untuk menjalin hubungan antara kedua negara, kemudian fokus pada pengembangan ekonomi lokal di semua sektor.
“Apa yang menjadi pengalaman kami akan kami terapkan. Lalu ke depannya kalau positif akan dilakukan kerjasama”, ungkap Hermes, Direktur Rural Development Timor Leste.

Hermes mengklaim ketertarikannya pada Solo tidak terlepas dari figur Walikota Jokowi. Dia mengaku terharu mengetahui Solo memiliki pucuk pimpinan yang memiliki inisiatif yang bagus.

“Kami sangat terharu karena dengan inisiatifnya dia bisa memindahkan rakyatnya dari suatu daerah ke daerah lain tanpa adanya gejolak. Hal ini jarang bisa dilakukan pemimpin saat ini,” tutur Hermes.

(red.uns.ac.id).