UNS BUKA PRODI S-1 PENDIDIKAN BAHASA JAWA

Belum tercukupinya kebutuhan guru Bahasa Jawa adalah merupakan salah satu latar belakang dan alasan utama yang mendorong UNS membuka program studi S-1 Pendidikan Bahasa Jawa. Acara pembukaan prodi tersebut telah dilakukan pada hari Kamis,14 April 2011 di Auditorium UNS oleh Dekan FKIP Prof. Dr. M Furqon Hidayatullah, M.Pd. Selain itu, digelar pula seminar “Pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah serta upaya melestarikan bahasa Jawa”. Prodi baru ini akan menerima 40 mahasiswa pada tahun ajaran 2011/2012, melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Menurut Ketua Panitia, Dr. Moh. Rohmadi, M.Pd, selama ini pelajaran Bahasa Jawa lebih banyak diberikan oleh guru yang bukan berpendidikan bahasa Jawa. Terkadang malah guru apa pun yang kebetulan memiliki jam mengajar sedikit. Akibatnya, pembelajaran bahasa Jawa sering berlangsung secara tradisi. Apa yang sudah pernah diterima guru itu ketika sekolah dulu, itulah yang kemudian ditransfer kembali ke siswa-siswa sekarang. lni sangat merugikan. Sebab, sebetulnya sudah ada standarisasi pembelajaran bahasa Jawa yang disusun oleh Balai Bahasa Yogyakarta dan Jatim, untuk digunakan sebagai panduan pembelajaran pada siswa. Dengan cara ini, siswa diharapkan mampu berbahasa Jawa dan memahami bahasa serta budaya secara baik. Karena itulah, UNS mendorong agar nantinya kebutuhan guru untuk bahasa Jawa betul-betul memiliki latar belakang yang sesuai dan punya kemampuan serta keterampilan yang memadai lewat pendidikan ini.

Guru diharapkan menjadi contoh dan teladan, baik bagi siswa maupun masyarakat, khususnya dalam menggunakan bahasa Jawa dan memahami budaya yang baik yang berkembang di Jawa. Hal ini yang disiapkan di UNS. Selain itu, diharapkan guru bahasa Jawa memiliki kreativitas dalarn mengolah ragam pembelajaran, agar siswa tidak jenuh. Dengan kreativitas mengajar, bahasa Jawa akan menjadi mata pelajaran yang menarik agar siswa juga menangkap secara utuh bagaimana berbahasa Jawa yang baik. Bagaimanapun pembelajaran ini sangat penting sebagai salah satu upaya melestarikan dan menjadikan pendidikan bahasa Jawa sebagai pembentuk karakter bangsa.

(Bagian Sistem Informasi UNS).