SASTRA INGGRIS GELAR KONFERENSI INTERNASIONAL

Selama ini konsep kajian dalam Sastra Inggris dinilai masih terlalu terikat pada karya-karya yang bernilai kebudayaan tinggi atau sastra canon. Namun, akhir-akhir ini ada beberapa gebrakan yang mengusulkan konsep kajian dalam Sastra Inggris bisa diterapkan pada sebuah karya pop atau budaya sehari-hari. Atas dasar itulah, Jurusan Sastra lnggris Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebe!as Maret (FSSR UNS) menggelar Konferensi Internasional yang bertema “Redefining English Literary Studies in the Third World Countries” pada hari Selasa – Rabu, 9 – 10 November 2010 di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo.

Mugijatno (Ketua Panitia Konferensi Internasional) menjelaskan bahwa dalam konferensi ini antara lain dibahas mengenai redefinisi dalam kajian Sastra Inggris. Pada awalnya Sastra Inggris dibangun pada konsep kajian kebudayaan tinggi. Namun ternyata perkembangannya mencakup semua praktik kebudayaan sehari-hari. Kajian Sastra Inggris bahkan dapat diterapkan pada sebuah karya yang berasal dari negara selain Inggris dan Arnerika untuk dijadikan bahan kajian. Namun karya tersebut tetap harus menggunakan Bahasa Inggris dan bukan menggunakan bahasa daerah asal karya.

Konferensi internasional ini diikuti oleh utusan dan pemakalah dari dalam dan luar negeri, antara lain:

  1. Prof. Harriet Brooks Blymiller, Ph.D (California State University, Amerika);
  2. Prof. Nor Faridah Abdul Manaf (Universitas Ke-bangsaan Malaysia);
  3. Prof. Melani Budianta, Ph.D (UI, Jakarta).

(Bagian Sistem Informasi UNS).