UNS PEDULI BENCANA
Seiring dengan adanya berbagai bencana yang terjadi di Indonesia seperti banjir di Wasior Papua, Tsunami di Mentawai dan bencana letusan Gunung Merapi, UNS Solo telah melakukan serangkaian kegiatan sebagai wujud kepedulian tanggap bencana.
Kegiatan yang telah dan akan dilakukan UNS dalam rangka tanggap bencana tersebut antara lain:
- Tim SAR UNS sejak tanggal 23 Oktober 2010 telah membuat posko di Desa Tlogolele Selo Boyolali dan Desa Balerante Kemalang Klaten
- Pembantu Rektor I, III dan IV pada tanggal 5 Nopember 2010 mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa sejumlah barang yang dibutuhkan pengungsi di Boyolali
- Para relawan UNS yang terdiri dari para aktivis kampus (Menwa, Pramuka, Korp Sukarela PMI, Mapala, dan komponen mahasiswa lainnya) yang dikoordinasikan oleh Pembantu Rektor III dan Pusat Studi Bencana UNS saat ini telah diterjunkan di 3 Kabupaten (Klaten,Boyolali dan Magelang)
- Untuk mengantisipasi persoalan anak-anak para pengungsi, mahasiswa PAUD FKIP dan Psikologi Fakultas Kedokteran UNS yang berkoordinasi dengan Dispora kabupaten setempat telah melakukan berbagai upaya yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan penanganan trauma akibat bencana
- UNS juga melakukan pendataan terhadap mahasiswa, karyawan dan dosen yang berada di wilayah bencana untuk diberikan bantuan dan perlakuan khusus agar dapat meringankan beban kehidupannya. Bagi mahasiswa yang menjadi korban bencana akan diberikan keringanan, penundaan sampai dengan pembebasan biaya pendidikan (SPP, BPI, Lab) hingga masa recovery selesai. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk cuti kuliah sementara sampai segala urusannya selesai dan dimungkinkan menempuh remidiasi
- Medical Center dan Fakultas Kedokteran memberikan bantuan layanan kesehatan yang bersifat darurat dan melakukan trauma healing
- UNS juga menyiapkan training dan pendampingan berkenaan dengan pembangunan ataupun rehabilitasi rumah yang sehat pascabencana. Kegiatan ini akan dilakukan oleh Jurusan Teknik Sipil FT UNS
- Sebagai masyarakat akademis, UNS juga berharap kepada media (khususnya media TV) agar dapat melakukan kerja jurnalistik TV yang menumbuhkan rasa tenteram kepada para pengungsi di tengah ketidakpastian bencana Merapi yang masih terjadi sampai saat ini.
(Humas Kantor Pusat UNS).